Rabu, 26 Februari 2014

                                             Kabut Asap Di Riau

        
    Kabut asap yang terjadi di riau ini merupakan akibat adari pembukaan lahan yang terus menerus akibatnya udra menjadi tercemar akibat pembukaan lahan baru.akibat nya banyak yang menderita kaena akibat kabut asap itu akibat nya antara lain : banyak anak sekolah yang libur atau malas sekolah,jlan raya menjadi tidak jelas, supir mobo\il harus menghidupkan lampu saat berkendara di jalan agar tidak terjadi kecelakaan dijalan raya yang mengakibat kan kemaceta,menbuat orang menjadi si\ulit brsnapas,mata menjadi perih dan mata merah.kabut asap kali ini merupakan kabut yang li\uar biasa karena beberpa kabupaten di riau darurat.
Hal tersebut disampaikannya, menyusul Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status tanggap darurat kabut asap dengan kejadian luar biasa akibat kebakaran hutan dan lahan untuk membuka lahan baru bagi perkebunan kelapa sawit.Hal tersebut disampaikannya, menyusul Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status tanggap darurat kabut asap dengan kejadian luar biasa akibat kebakaran hutan dan lahan untuk membuka lahan baru bagi perkebunan kelapa sawit.Kondisi itu, ujarnya, juga berimplikasi lanjutan ke depan atas anggaran yang harus dikeluarkan oleh negara dan pribadi untuk membiayai warga yang terserang ISPA dan penyakit lainnya dalam jumlah cukup besar.Selain anggaran yang dikeluarkan besar, katanya, jika sakit, tentu orang tidak akan bisa berkerja secara produktif, sehingga semua pihak harus sadar bahwa dampak kabut asap sangat multidimensional.
     
Banyak yang kecewa akibat asap yanh semakin tebal dan menutupi hampir setengah wilayah riau ,itu adri sutu tempat menyatakan tempt seperti duri sbanga merupakan salah satu tempat yang terkena dampak kabut sap warga duri semaki hari semakin resah akibat asap yang membuat mereka takut memberi izin kepada anak meeka keluar rumah karena asap yang menyelimuti udara sebab itu banyak orang tua yang membeli masker untuk menutup mulut dan hidung mereka dan anak anak mereka para orang yang bekerja mereka juga kecewa karena banyak yang libur daan tidak menentu karen akibat dari asap yang tebal.mereka juga harus prihatin sama keluarga yang ditinggal kan."Ini merupakan data dari seluruh Puskesmas dan RSUD kabupaten dan kota se Riau selama Februasi saja. Ini belum lagi masyarakat yang melakukan pengecekan kesehatan di luar rumah sakit pemerintah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau. banyak titik api yang terdapat di riau dan
tim pemadam kebakaran hrus kerepotan dibuatnya karena jadwal kerja mereka bertambah apalagi  pada saat ini musim kemarau air sulit didapat kan dan titik mata juga jarang diumpai banyak kolam yang kering akibat nya tim pemadam kelelahan dibuatnya

Kasus kabut asap di Riau sudah terus menerus terjadi sejak sepuluh tahun terakhir bahkan sudah banyak perusahaan yang dicabut izinnya oleh Menhut dan LH akan tetapi hingga kini belum ada vonis hukum bagi pelaku pembakar hutan dan lahan itu," 
      
   udara juga tidak bersahabat akibat nya penerbangan juga terhambat karenanya banyak pilot yang takut mengudara karena jarak pandangan mereka yang masih dkat kira ki"Memang asap ini menjadi persoalan utama bagi kita, dan sepertinya kesadaran masyarakat untuk tidak membakar lahan memang masih sangat rendah. Untuk itu kita memerlukan langkah konkrit untuk mengatasi hal ini," tuturnya.ra 20 meter membuat banyak bandar udara atau bandara yang tutup sementara karenanya perjlanan yang menggunakan tranportasi udara tertunda membuat merek yang sudah membeli tiket merasa kesal akibat nya mereka minta pihak penrbangan harus ganti rugi tau harus mengembalikan uang mereka yang sudah membeli tiket .dan penerbangan dari kota kota lain yang ingin datang juga terganggu Hal itu tentu saja menyebabkan delay hingga dua jam, karena harus menunggu jarak pandang normal. Baru pada pukul 07.00, jarak pandang berangsur naik menjadi 250 meter, kemudian pada pukul 07.30 jarak pandang kembali naik menjadi 500 meter, dan pukul 08.00 jarak pandang menjadi 900 meter.
"Dengan cuaca seperti ini pasti akan terjadi delay karena jarak pandang berada pada batas minimal. Karena normalnya, jarak pandang untuk penerbangan itu minimal 1000 meter. Namun pada satu pekan terakhir, jarak pandang terus menurun bahkan tadi pagi sekitar pukul 06.00 Wib, jarak pandang di Supadio hanya 100 meter,
     
   dampak dari kabut asap ini juga menguntungkan sebagian orang yang menjual masker menjadi padat dikunjungi orang yang ingin membeli masker mereka juga mengaku bahwa mereka juga mendapat kan pelanggan yang berbeda teruta ma yang tinggal di pinggir jalan bnyaj\ orang yang lewat membeli msker kepada mereka juga mereka berkata mereka kekurng masker untuk dijual karena banyak yang membutuhkanAsap yang terus menyelimuti kota membuat penjualan produk masker meningkat tajam. Dari 29 jenis produk yang dijual oleh toko online Tmall.com, sebanyak 26 di antaranya habis terjual ini. Hal ini membuat sejumlah warga resah.Sementara penjual masker di Kota Pekanbaru panen dengan munculnya kabut asap ini. Mereka bisa menjual/mengecer masker di pinggir jalan Rp1.500 hingga Rp2.000 per helaiNamun karena mulai banyaknya pedagang masker dadakan ia mulai kesulitan mendapatkan stok jualan. "Sudah dicari cari sampai ke pasar pusat, tapi tidak dapat," ujarnya. Biasanya ia memesan bisa mengambil 10 lusin masker Meski harganya lebih mahal ia tetap membeli untuk menjaga stok maskernya tidak habis. "Ambil untungnya sedikit. Paling seribu sampai tiga ribu, belum lama ini menjual masker di tepi jalan. "Baru seminggu ini jualan masker. Sebelumnya saya jualan baju di pasar. Karena sekarang musim kabut asap, makanya pilih berjualan masker.,
“Hingga pukul 07.30 wib tadi pagi, jarak pandang 700 meter sehingga sejak pagi tadi belum ada penerbangan yang mendarat ke pekanbaru. 5 penerbangan dari jakarta dialihkan, 3 ke batam, 1 singapore dan 1 kualalumpur,” Ungkap Ibnu, kepada riau24.com, saat ditemui di bandara SSK II Pekanbaru, - See more at: http://www.riau24.com/berita/baca/17834-kabut-asap-di-pekanbaru-semakin-tak-terkendali-16-penerbangan-tertunda/#sthash.nvOohpw7.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar